Warga Dusun Tamansari, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, sudah sejak lama ingin mengungkap keberadaan rumah yang diyakini merupakan peninggalan kolonial Belanda. Kini, peninggalan itu berupa rumah, sumur, kolam pemandian, kamar mandi, dam / bendungan dan sebuah mushola.
Lokasinya berada di RT 23 RW 06 Blok Pasir Bokor, Tamansari. Menurut keterangan warga, di lokasi itu, setiap tengah malam, sering muncul cahaya kuning. Warga masih bertanya-tanya, dari mana asal munculnya sinar atau cahaya tersebut.
Hendra (38), warga setempat, Selasa (7/10/2014), mengaku pernah menemukan lempengan tembaga asli seberat 3 kilogram di lokasi tersebut. Saat itu, Hendra mendatangi rumah tua peninggalan Belanda, tepatnya hari Jum`at pukul 17.30 atau menjelang Magrib.
Tiba-tiba, kata Hendra, di melihat sebuah cahaya berwana kuning di sebelah sudut rumah tua tersebut. Karena merasa penasaran, da memberanikan diri menghampiri dan mendapati lempengan besi berwarna kuning bertuliskan VOC.
Hendra kemudian beranjak pulang untuk membersihak lempengan itu dari kotoran tanah. Setelah bertanya-tanya kepada sejumlah orang tua, Hendra mendapat informasi bahwa tidak sembarang orang bisa mendapat lempengan besi tersebut.
Arianto, tokoh pemuda Pasir Bokor, mengaku ingin mengetahui lebih jauh keberadaan rumah peninggalan Belanda beserta benda di dalamnya. Dari cerita orang tua, Arianto mendapatkan informasi, bahwa lokasi itu bekas perkebunan kopi. Bangunan rumah itu sudah ada sejak tahun 1937.
Setelah merdeka pada tahun 1945, kata Arianto, kebun kopi ini ditinggalkan oleh orang-orang Belanda. Tapi karena salah satu orang Belanda memperistri orang pribumi, istrinya kemudian ditinggalkan dan meninggal di rumah tua tersebut.
Koko (55), warga Pasir Bokor, membenarkan, bahwa pada tahun 1930an, lokasi tersebut merupakan area perkebunan kopi yang dikuasai orang Belanda. Saat itu, banyak orang Belanda yang tinggal. Pekerja dari kalangan pribumi pun banyak.
“Waktu kecil, saya sering dibawa orang tua main ke area bekas perkebunan kopi itu. Saat itu, lokasi rumah tua itu masih ramai orang,” katanya.
Terkait keanehan-keanehan yang sering terjadi saat malam hari, Koko membenarkannnya. Bukan hanya cahaya kuning, di rumah tua itu juga terdengar suara-suara aneh, seperti suara perempuan dan laki yang menjerit kesakitan. (Andri/Koran-HR)
Sumber : HR