Selasa, 31 Januari 2012

Simplex cycloide radium

SIMPLEX CYCLOIDE RADIUM

Varian sepeda Simplex yang selama ini selalu menjadi bintang pembicaraan adalah tipe Cycloide Elite dan Cycloide biasa, kemudian disusul tipe Neo. Sangat jarang sekali orang membicarakan salahsatu bintang lainnya yakni Simplex Cycloide Radium. Pada awalnya saya sendiri juga bingung ketika membaca Katalog Simplex 1934 yang menawarkan Simplex Cycloide Radium. Karena sejauh yang saya pahami, Simplex hanya memiliki tiga varian yang banyak ditemui di Indonesia yakni Neo, Cycloide, dan Cycloide Elite (rem karet). Nama Radium tidak pernah disebut-sebut dalam percaturan dunia sepeda onthel Indonesia. Barangkali varian asing yang sempat disinggung hanyalah Simplex Nervex yang diduga dibuat di pabrikan Perancis.

Simplex Cycloide Radium memiliki ciri sama dengan Simplex Cycloide Elite. Perbedaannya hanyalah pada desain setang dan desain rem depan. Simplex Cycloide Elite seperti yang kita kenal selama ini, memiliki posisi rem depan di belakang porok depan. Sedangkan Simplex Cycloide Radium berkebalikan yakni posisi rem berada di depan sebagaimana sepeda dengan rem karet pada umumnya. Kemudian untuk setang, Simplex Cycloide Elite menggunakan setang legendaris yakni tangkai rem masuk di dalam setang utama. Sedangkan Simplex Cycloide Radium menggunakan setang model biasa atau setang model celluloid untuk opsi rem torpedo.

Gambar 1

Pada Gambar 1, terlihat penampilan versi standar dari sepeda Simplex Cycloide Radium yang sekilas seperti Simplex Cycloide Elite. Namun ketika diamati pada roda depan, posisi rem karet terletak didepan porok depan. Opsi roda sebetulnya bisa bervariasi tergantung keinginan si pembeli yang selengkapnya terdapat 5 variasi yakni:

  1. Roda depan dan belakang menggunakan rem karet.
  2. Roda depan menggunakan rem karet, roda belakang menggunakan rem tromol.
  3. Rodal depan dan belakang menggunakan rem tromol.
  4. Roda depan menggunakan as free-wheel, roda belakang menggunakan rem torpedo.
  5. Roda depan menggunakan rem tromol, roda belakang menggunakan rem torpedo

Dari kelima variasi di atas, barangkali variasi yang lazim diadopsi adalah variasi pertama, ketiga dan keempat. Selanjutnya kita bisa juga mencermati penampilan dari Simplex Cycloide Radium Dames yang luarbiasa klasik dengan jaring-jaring pada spatbord belakang sebagaimana terlihat pada gambar 2..

Gambar 2

Barangkali, muncul rasa penasaran ketika mencoba membedakan kata elite dan radium. Dari aspek harga jual, kasta tertinggi diduduki oleh Simplex Cycloide Elite, disusul tipe Cycloide Radium, Cycloide dan terakhir Neo. Perbedaan harga antara tipe Elite dan Radium sesungguhnya hanya 10 gulden, sehingga bisa diduga perbedaan opsi setang yang membuat tipe Elite lebih mahal.

Kata Radium sendiri sesungguhnya adalah fenomena sejarah yang terjadi pada tahun 1920-1930-an. Sejak ditemukannya zat radium sebagai bahan mengandung radiasi pada tahun 1910. Radium dianggap sebagai sebuah benda spesial karena mampu memancarkan energi. Nama Radium kemudian berkembang menjadi sangat populer di kalangan masyarakat sebagai sebuah kata simbol yang menandaskan kemajuan teknologi. Sehingga nama Radium kemudian berubah menjadi sebuah merek dagang yang digunakan untuk menekankan simbol kualitas pada sebuah produk. Sehingga sangat lazim pada saat itu, semua varian produk yang tergolong unggulan diberi imbuhan nama radium dengan tujuan menunjukkan bahwa produk bersangkutan adalah produk yang istimewa. Jadi Imbuhan kata radium pada merek produk tidak berarti produk bersangkutan produk yang mengandung radiasi.

Sebagaimana terlihat pada dokumentasi pada gambar 3,4,5 dan 6, yang dibuat oleh Theodore W. Gray (2008) yakni galon air, semir sepatu, jam dan bahkan buku, perusahaan pembuatnya menggunakan sub merek Radium meskipun sesungguhnya tidak ada kandungan zat radium apapun di dalam material produk bersangkutan. Simplex barangkali satu-satunya merek sepeda Belanda yang terbukti ikut memanfaatkan demam masyarakat terhadap kata radium. Sub-merek Radium tidak diketemukan pada merek-merek sepeda terkenal antara lain Gazelle, Fongers, Batavus dan Burgers.

Gambar 3
Gambar 4

Jadi bisa disimpulkan bahwa penamaan Radium pada varian Simplex Cycloide sebagai satu bentuk strategi diferensiasi produk untuk mengkomunikasikan varian bersangkutan sebagai sebuah produk unggulan. Sejauh ini, saya belum pernah menemui keberadaan Simplex Cycloide Radium di Indonesia. Coba cek kembali sepeda Simplex Cyloide yang anda miliki, siapa tahu klangenan anda tersebut adalah varian terbaik kedua setelah Cycloide Elite. Who knows?

Gambar 5
Gambar 6


Tipe Simplex

PORTFOLIO SIMPLEX 1924

Akhirnya terjawablah sudah rasa penasaran yang selama ini menghinggapi untuk mengetahui profil sepeda Simplex era sebelum tahun 1930-an. Berdasarkan referensi Katalog 1924, untuk tipe sepeda standar (tidak termasuk tipe sepeda Dients, Transport dan Sport), terdapat 3 varian sepeda Simplex yakni:

  1. Simplex Cyloide
  2. Rijwiel Simplex
  3. Rijwiel Radium.

Untuk ketiga tipe tersebut, Pabrikan Simplex memproduksi 3 ukuran tinggi sepeda Heeren yakni: 580 mm, 620 mm dan 680 mm. Kemudian untuk sepeda Dames, terdapat 3 ukuran tinggi Dames yaitu: 520 mm, 560 mm dan 600 mm. Konfigurasi tinggi sepeda nampak berbeda dengan konfigurasi yang umum pada sepeda Belanda yang lebih baru.

Secara umum, perbedaan mendasar dari ketiga model tersebut adalah pada teknologi as, desain gir dan aksesori sepeda yang diadopsi. Simplex Cyloide menggunakan Cycloide Wielnaaf (Gambar 1) yang populer disebut sistem laker, sedangkan Rijwiel Simplex dan Rijwiel Radium mengadopsi Simplex Trapasnaaf (Gambar 2) yang umum disebut sistem cups and cone. Sistem laker diklaim sebagai sistem as terbaik karena mengurangi gesekan logam hampir 70% sehingga efektif untuk meningkatkan kenyamanan kayuhan. Kemudian hal penting lainnya, tidak ada informasi mengenai perbedaan mutu metalurgi dari ketiga tipe tersebut.

Semua portfolio sepeda Simplex tahun 1924 belum menggunakan sistem rem tromol dan sistem rem torpedo. Pada saat itu hanya ada ada dua sistem teknologi rem yang digunakan. Pertama, rem velg depan dan belakang (karet) yang disebut sebagai Sistem I. Kedua, rem ban (rem tusuk pada ban depan) yang disebut sebagai Sistem II. Sebagai contoh, Simplex Cycloide I berarti sepeda tipe Simplex Cycloide yang menggunakan sistem rem karet.

Perbedaan sistem rem yang diadopsi berpengaruh pada desain setang yang digunakan. Sepeda dengan rem sistem I didesain menggunakan setang deluxe yakni setang dengan tuas rem berada di dalam setang yang selama ini kita kenal sebagai setang cycloide elite. Sedangkan sepeda dengan rem sistem II memakai setang polos sebagaimana setang torpedo dengan tuas rem tusuk depan yang banyak ditemui pada sepeda Jerman. Kedua tipe setang tersebut menjadi perlengkapan standar untuk Simplex Cyloide, Rijwiel Simplex dan Rijwiel Radium. Cirikhas lainnya yang berhubungan dengan pilihan sistem rem adalah bahwa sepeda dengan rem Sistem I menggunakan velg vernikkel, sedangkan sepeda dengan rem Sistem II memakai velg hitam dihiasi lis kuning emas.

Bilamana dilihat dari perspektif kelas produk, Simplex Cycloide adalah tipe premium , disusul Rijwiwl Simplex sebagai sepeda kelas menengah, dan terakhir sepeda kelas ekonomi adalah Rijwiel Radium. Sebagai varian termahal, Simplex Cycloide didandani dengan beberapa aksesori sepeda yang eksklusif yang terdiri dari pedal luxe kelas satu, sadel alternatif merek Terry, dan velg Prima. Sedangkan aksesori lainnya, ternyata relatif sama dengan Rijwiel Simplex dan Rijwiel Radium yakni free wheel Coventry, rantai Coventry, Prima kettingkast, ban Simplex, sadel Brooks atau sadel Sans. Khusus untuk velg ada catatan perbedaan yakni Rijwiel Simplex menggunakan velg Westwood, sedangkan Rijwiel Radium memakai velg non merek.

Gambar 1
Gambar 2

Pada Gambar 3 terlihat varian Simplex Dames Cycloide dengan rem Sistem I atau rem velg depan dan belakang. Desain sepeda dames ini tampak berbeda dengan sepeda dames Belanda tahun 1920-an yang pada umumnya menggunakan dua keni di tengah frame yang melengkung sebagaima populer dikenal pada sepeda Burgers. Pada spatbord belakang terlihat jaring-jaring kornetten sebagai aksesori standar untuk sepeda dames yang bermanfaat mencegah rok pengendara masuk ke ruji-ruji roda.

Kemudian pada Gambar 4 bisa diamati Simplex Heeren Cycloide dengan rem Sistem II. Gir tengah sebagai ciri utama, nampak mengadopsi desain palang tiga yang populer disebut di Indonesia sebagai gir Mercy. Disebut gir Mercy karena menyerupai simbol merek mobil mewah dari Jerman (Lihat Gambar 6). Gir serupa ternyata tidak spesial hanya untuk tipe Cycloide, tetapi juga diterapkan pada varian kedua yakni Rijwiel Simplex baik untuk rem Sistem I maupun Sistem II sebagaimana terlihat pada Gambar 5. Fakta ini akhirnya memberi pencerahan bahwa Gir Mercy tidak hanya untuk tipe Cycloide.

Gambar 3
Gambar 4

Barangkali menjadi sebuah fakta menarik, bahwa pada semua varian sepeda Simplex yang ditawarkan pada tahun 1924, tidak menggunakan setopan. Ada dua dugaan yang berkembang. Dugaan pertama, kondisi lalulintas di jalanan negeri Belanda pada jaman itu, dapat dipastikan relatif sepi, sehingga praktis setopan tidak terlalu penting karena resiko kecelakaan relatif kecil. Dugaan kedua, pada waktu itu desain setopan adalah menyatu dengan lampu depan sebagaimana dapat kita temui pada tipe lampu depan minyak atau karbit pada jaman tersebut, yang memiliki reflektor di bagian belakang lampu yang berfungsi sebagai setopan saat berjalan di malam hari.

Gambar 5
Gambar 6

Pembahasan selanjutnya adalah pada varian ketiga yang disebut sebagai Rijwiel Radium. Pada referensi Katalog Simplex tahun 1930-an, saya tidak menemukan perbedaan visual yang spesifik pada tipe ini dibandingkan dengan Simplex Cycloide maupun Rijwiel Simplex. Karena rata-rata gambar sepeda ditampilkan lengkap dengan kettingkast tertutup. Akhirnya rahasia bisa terbuka setelah melihat Katalog Simplex 1924. Rijwiel Radium mengadopsi desain gir tengah dengan pola 5 lingkaran berkeliling sebagaimana terlihat pada Gambar 7 dan Gambar 8. Ini barangkali menjadi temuan penting yang belum diketahui banyak orang sebelumnya. Selama ini, orang hanya mengenal 3 tipe gir tengah untuk sepeda Simplex, yakni gir Mercy, gir William berbentuk 5 huruf Y "tegak" dan gir William dengan 5 huruf Y "miring".

Temuan penting lainnya yang perlu digarisbawahi adalah bahwa setang deluxe dengan model tuas rem masuk di dalam setang sesungguhnya adalah komponen sepeda yang bersifat universal pada semua varian sepeda Simplex. Jadi bukan hanya eksklusif untuk varian Simplex Cycloide saja. Namun demikian, pada Katalog tahun 1930-an, varian setang tersebut memang hanya diterapkan pada Simplex Cycloide Elite dan Simplex Priesterrijwiel. Sedangkan varian sepeda lainnya pada tahun 1930-an seperti misalnya Simplex Cycloide Kruisframe hanya menggunakan setang model biasa yang kita kenal sebagai setang Simplex Neo. Demikian ulasan mengenai Portfolio Sepeda Simplex Era 1924, semoga bermanfaat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sepeda Simplex yang memang sangat nge-ROCK ini.

Gambar 7
Gambar 8


Tabel Produksi Gazelle

PORTFOLIO SEPEDA GAZELLE

Bagi sebagian orang Indonesia, sepeda merek Gazelle selalu diyakini menggunakan basis nomer rangka untuk membedakan antara varian yang satu dengan varian lainnya. Kita lebih akrab dengan istilah sepeda Gazelle seri 5, seri 9, seri 10 dan seri 11, atau ada juga yang mengkategorikan sepeda Gazelle dengan sub-branf seperti streamline, populair, empeta, bengawan dan invicta. Berdasarkan referensi yang berhasil saya lacak dari katalog sepeda Gazelle tahun 1934 dan 1939, telah memberikan pencerahan bahwa varian Gazelle sesungguhnya tidak berbasis nomer rangka tetapi terdapat sebanyak 15 varian pada tabel sebagai berikut:

TABEL PORTFOLIO SEPEDA GAZELLE PRODUKSI 1934 dan 1939

No.
Tipe Sepeda
Model Heren
Model Dames
Varian Ban

Setopan 1934

Setopan 1939

Varian Tipe
Harga Tipe Heren Basic 1934 (f)
Harga Tipe Heren Basic 1939 (f)
1.
Gazelle A
Ada
Ada
28'
Biasa
Biasa
-
43
48
2.
Gazelle P
Ada
Ada
28'
Biasa
Biasa
-
53
51
3.
Gazelle No. 1
Ada
Ada
28'
Biasa
Buntut
-
59,50
55
4.
Gazelle No. 8
Ada
Ada
28'
Biasa
Buntut
-
64,50
61
5.
Gazelle No. 10
Ada
Ada (1939)
28'
Biasa
Buntut
-
85,50
-
6.
Gazelle No. 7
Ada
Ada
28'
Biasa
-
-
87
-
7.
Gazelle L
Ada
Ada
28'
-
Biasa
-
-
86
8.
Gazelle Race/Sport
Ada
Ada (1939)
28'
-
Biasa
-
76,50
61
9.
Gazelle 9X
Ada
-
28'
Biasa
Buntut
Frame P, No. 1 & No. 8 (1939)
122,50
61, 65, 71
10.
Gazelle 8V
Ada
-
28'
Biasa
Buntut
-
69,50
81
11.
Gazelle Dients
Ada
-
28'
Biasa
Buntut
Standar & ZH
68,50 & 65,50
65 & 66,50
12.
Gazelle Transport
Ada
-
28'
Biasa
Biasa
Standar & Populair
67 & 57
69,70 (Standar)
13.
Gazelle Jongens
Ada
-
24' & 26'
Biasa
Biasa
-
38
39
14.
Gazelle Meisjes
-
Ada
24' & 26'
Biasa
Biasa
-
40
41
15.
Gazelle No. 2 (Priesterrijwiel)
-
Ada
28'
Biasa
-
-
77,50
-

Sumber: Katalog Sepeda Gazelle 1934 dan 1939

GAMBAR GAZELLE L PRODUKSI 1939

Sumber: Katalog Gazelle 1939

Hal-hal yang bisa kita simpulkan dari basis data di atas adalah:

  1. Dari 15 varian sepeda Gazelle yang tercatat, sesungguhnya bisa kita sederhanakan dalam 4 kategori produk yakni sepeda reguler (heren & dames), sepeda race/sport, sepeda transport dan sepeda spesial. Kategori sepeda spesial diberikan pada sepeda dengan desain unik yakni Gazelle 9X, Gazelle 8V dan Gazelle Pristerrijwiel.
  2. Secara umum bilamana membandingkan antara Gazelle A, P dan L kemudian juga antara Gazelle No. 1, No. 7, No. 8 dan No. 10, letak perbedaannya adalah lebih pada kualitas metalurgi dari bodi sepeda secara keseluruhan. Wujud fisiknya secara umum tidak berbeda. Perbedaan mencolok adalah pada desain setopan (model buntut dan biasa) atau pada boncengan (Gazelle L). Inilah barangkali yang membuat orang Indonesia lebih menggunakan patokan nomer rangka dibanding nama varian yang resmi. Karena rata-rata kondisi sticker transfer merek sudah samar ataupun hilang tak berbekas.
  3. Dari referensi terbukti bahwa Gazelle A merupakan varian paling rendah mutunya. Nama "A" boleh dikatakan sekedar memotivasi pasar agar tidak merasa inferior ketika membeli varian termurah ini. Demikian juga dengan varian Gazelle No. 1, mutunya dibawah varian nomer di atasnya seperti 8, 10 dan 7. Berdasarkan logika perbandingan harga, Gazelle Seri A, P dan L memiliki mutu dibawah Seri No. 1, 8, 10 dan 7. Namun demikian, ada sedikit ketidak konsistenan pada Gazelle No. 7 yang ternyata memiliki mutu di atas varian No. 8 dan 10.
  4. Model setopan buntut mulai diaplikasikan pada produksi tahun 1939. Ini adalah kesimpulan sementara sampai ada tambahan referensi untuk produksi tahun 1935-1938. Namun demikian bilamana dikaitkan antara penomeran frame dengan konsep desain sepeda Gazelle yang selalu berubah sesuai nomer frame. Frame bernomer seri 5xxxxx diproduksi sejak tahun 1937, sehingga bisa diduga bahwa adopsi setopan buntut dimulai sejak tahun 1937. Sedangkan frame bernomer seri 4xxxxx diproduksi sepanjang tahun 1932-1936.
  5. Flagship adalah istilah untuk menunjukkan produk unggulan dari sebuah perusahaan. Produk yang tergolong flagship biasanya ditandai dengan desain atau teknologi yang tergolong terkini dan otomatis dengan harga termahal. Flagship sepeda Gazelle untuk produksi tahun 1934 adalah Gazelle 9X dan Gazelle No. 7. Gazelle No. 7 adalah sepeda Gazelle yang mengadopsi sistem laker yang pada waktu itu termasuk teknologi yang sophisticated. Kemudian formasi flagship berubah pada tahun 1939, yakni Gazelle 8V dan Gazelle L. Pada edisi tahun 1939, Gazelle 9X justru dikembangkan dalam 3 varian sesuai basis bodi yang digunakan yakni Gazelle P, No. 1 dan No. 8.
  6. Sejauh ini sudah ada keterangan mengenai desain No.1,2,7,8, dan 10 yang sesungguhnya tidak memiliki penampakan fisik yang berbeda secara umum. Saya masih penasaran dengan keberadaan desain No. 3, 4, 5, 6, dan 9, apakah sudah pernah diluncurkan ke pasaran sebelumnya sebagaimana No. 7 yang kemudian menghilang pada produksi tahun 1939. Kemudian saya juga memiliki rasa keingintahuan yang cukup besar mengenai arti dari tipe A, P dan L. Adakah arti spesifik dari penamaan sub brand tersebut.
  7. Harga sepeda dames selalu lebih mahal dibandingkan sepeda heren. Hal yang sebetulnya juga terjadi pada pasar sepeda bekas Indonesia sampai tahun 1990-an atas pertimbangan sepeda dames lebih multiguna bisa dipakai suami maupun istri. Namun saat ini di Indonesia, harga sepeda heren jauh lebih mahal dibanding sepeda dames. Barangkali terjadi karena faktor pasokan yang terbatas. Menurut salah seorang maestro Gazelle di Jogja, sejak tahun 1970-an ratusan bahkan ribuan sepeda Gazelle heren telah dipermak menjadi Gazelle dames karena tingginya permintaan untuk sepeda dames dibandingkan sepeda heren. Sehingga kita tidak perlu merasa ganjil ketika melihat sama-sama sepeda Gazelle dames, tetapi keduanya memiliki sudut kemiringan frame yang berbeda. Bisa dipastikan bahwa salahsatunya adalah sepeda dames "hasil operasi".


Lagu Tentang Onthel

LAGU TENTANG SEPEDA

Sepeda bukan hanya sekedar benda biasa, terbukti sepeda sering dijadikan sebagai thema lagu karena betapa panjang perjalanan sejarah dan besar peranan sepeda dalam kehidupan manusia. Ada beberapa band maupun musikus ternama yang sudah menciptakan lagu mengenai sepeda yakni antara lain Queen dan Red Hot Chilli Pepper. Bahkan Indonesiapun juga memiliki lagu klasik mengenai sepeda yakni "Kring-Kring Ada Sepeda" yang sudah populer sejak tahun 1970-an, demikian juga Ki Nartosabdo yang mengangkat keanggunan sepeda Simplex dan lampu Berko dalam gending karawitan yang sangat populer di Jawa. Sungguh tinggi apresiasi mereka terhadap sepeda meskipun hanya dituangkan dalam bentuk melodi dan lirik yang menggelitik. Berikut ini lirik lengkap dari lagu-lagu tentang sepeda:

DEN BAGUSE - Ki Nartosabdo

Den Baguse numpak pit kring gemaguse,
mentas saka toko merek Simplex nganggo berko,
minggir mas minggir, mlipir mas mlipi,
lihatlah aku menari,
tari gembiraloka..
eee tape ketan..eee tape ragi..
oooo..yes, eeee...mambo
wong-wong pada gumun mandek,
nyawang mersiku...
din..din..din...din..greeng.

KRING-KRING ADA SEPEDA - Pak & Ibu Kasur

Kring-kring ada sepeda
sepedaku roda tiga
kudapat dari ayah
karena rajin bekerja

Tuk...tuk...tuk, ada s’patu
s’patuku kulit lembu
ku dapat dari ibu
karena rajin membantu

Kring-kring ada sepeda
sepedaku roda tiga
kudapat dari ayah
karena rajin bekerja

Tuk...tuk...tuk, ada s’patu
s’patuku kulit lembu
ku dapat dari ibu
karena rajin membantu

BICYCLE SONGS – Red Hot Chilli Pepper

Here she comes in a suit and tie
Shepard’s bush and a leopard’s pie
She marching to the funky beat of
James Brown and his dancing feet
Gonna set your fish on fire
Pistol whipping of desire
So please do not resist your fate
I’ll pick you up yes it’s a date

How could I forget to mention the bicycle is a good invention
Sitting there in a silent movie
Beside the only girl who really ever moved me
Happy days but sad I’m facin
Heaven knows that I’m on the case
How could I forget to mention the bicycle

Somebody told the world
The beauty of your verse
My girl I heard it first
The beauty of your verse

A sticky finger and a wicked taste
Gotta a lot of love and a lyrical case
Be sure to write it in your book
I promise not to look
Wanna smell your sunny face
Funny place but it’s never a waste
I’d hop this fence to make amends
I hope this movie never ends

How could I forget to mention the bicycle is a good invention
Make it up makin you my business
A funny buttercup but I let her forgiveness
Happy days but sad I’m facin
Heaven knows that I’m on the case
How could I forget to mention the bicycle

Somebody told the world
The beauty of your verse
My girl I heard it first
The beauty of your verse

Somebody told the world
The beauty of your verse
My girl I heard it first
The beauty of your verse

BICYCLE RACE - Queen

I want to ride my bicycle bicycle bicycle

I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride it where I like

You say black I say white
You say bark I say bite
You say shark I say hey man
Jaws was never my scene
And I don't like Star Wars
You say Rolls I say Royce
You say God give me a choice
You say Lord I say Christ
I don't believe in Peter Pan
Frankenstein or Superman
All I wanna do is

Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride my

Bicycle races are coming your way
So forget all your duties oh yeah
Fat bottomed girls they'll be riding today
So look out for those beauties oh yeah
On your marks get set go
Bicycle race bicycle race bicycle race

Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle bicycle
Bicycle bicycle bicycle
Bicycle race

You say coke I say caine
You say John I say Wayne
Hot dog I say cool it man
I don't wanna be the President of America
You say smile I say cheese
Cartier I say please
Income tax I say Jesus
I don't wanna be a candidate for
Vietnam or Watergate
Cause all I wanna do is

Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride it where I like

FIETS – Closeau

Zij rijdt met de brommer, En ik rijd met de fiets

Wat een zorg en kommer, Zij heeft alles en ik niets

Had ik maar een brommer, En had zij een fiets

Dan zou ik haar kunnen duwen, Maar nu duw ik niets

Duw ik in 't niets



Istilah Spare Part Onthel Sepeda

ISTILAH TEKNIS SEPEDA

Kadang-kadang kita kesulitan untuk memahami literatur dalam bahasa asing untuk istilah-istilah teknis onderdil dan aksesori sepeda. Berikut ini adalah skema onderdil dan aksesori sepeda dalam bahasa Inggris dan bahasa Belanda dilengkapi dengan gambar, sehingga memudahkan kita untuk mengenali onderdil yang ingin dipahami lebih lanjut.



Standar ukuran ban

STANDAR UKURAN BAN

Berdasarkan referensi dari sumber www.sheldonbrown.com, The ETRTO (European Tyre & Rim Technical Organisation) atau ISO (International Standards Organization) adalah standar ukuran ban yang umum dipakai saat ini baik untuk ban luar maupun ban dalam sepeda. Pada kode ETRTO/ISO , dua angka di depan adalah menjelaskan nominal lebar pelah (dalam milimeter). Lebar ban yang dimaksud adalah lebar pelah bagian dalam. Kemudian tiga angka berikutnya menjelaskan diameter pelah (dalam milimeter).

Sebagai contoh untuk sepeda onthel pada umumnya memiliki ban standar ukuran 28 x 1 1/2 (ukuran umum) atau 40-635 (Kode ETRTO/ISO), dengan demikian bisa dikatakan memiliki lebar pelah 40 milimeter atau 4 cm dan diameter 635 mm atau 6,35 cm. Namun demikian ada juga sepeda onthel terutama jenis bak fiets atau transport fiets dan juga sepeda-sepeda produksi tahun 1960-an seperti misalnya Gazelle Seri 14, Gazelle Grand Sport, Gazelle Trim Sport yang menggunakan ukuran ban tanggung yakni 28 x 1.75 (ukuran umum) atau 47-622 (kode ETRTO/ISO).

Note: The ISO system uses two numbers; the first is the width of the tire or rim in millimeters (The actual tire width will vary a bit depending on the width of the rim. The rim width is the inner width measured between the flanges as shown in the diagram.). The second ISO number is the critical one, it is the diameter of the bead seat of the rim, in mm ("B.S.D."). Generally, if this number matches, the tire involved will fit onto the rim; if it doesn't match, the tire won't fit.

ETRTO/ISO

COMMON SIZE DESIGNATION

47-203

12 1/2 x 1.75 x 2 1/4 (also 12.5 x 1.75)

54-203

12 1/2 x 2.10

57-203

12 1/2 x 2 1/4

62-203

12 1/2 x 2 1/4 x 1 1/2 (also 12 1/2 x 2 1/4)

47-222

11 x 1 3/4

47-254

14 x 1.75

37-288

350A

44-288

14 x 1 3/8 x 1 5/8 (350A)

37-298

14 x 1 3/8

47-305

16 x 1.75

50-305

16 x 1.90

54-305

16 x 2.00

57-305

16 x 2.125

62-305

16 x 2.125

37-340

400A

44-340

16 x 1 5/8

37-349

16 x 1 3/8

40-355

18 x 1.50

47-355

18 x 1.75 or (18 x 1.75 x 2)

32-357

17 x 1 1/4

32-369

17 x 1 1/4 (Moulton)

37-387

18 x 1 3/8

28-390

450 x 28A

37-390

450A

37-400

18 x 1 3/8

54-400

20 x 2 x 1 3/4

28-406

20 x 1 1/8

32-406

20 x 1.25

35-406

20 x 1.30

37-406

20 x 1 3/8

40-406

20 x 1 .50

47-406

20 x 1.75 or (20 x 1.75 x 2)

50-406

20 x 1.90

54-406

20 x 2.10

57-406

20 x 2.125

37-438

20 x 1 3/8

28-440

500 x 28A

37-440

500A (also known as 20 x 1 3/8)

37-451

20 x 1 3/8

47-457

22 x 1.75

37-490

550A (22 x 1 3/8)

28-490

550 x 28A

37-501

22 x 1 3/8

19-507

24 x 3/4

25-507

24 x 1.00

47-507

24 x 1.75

50-507

24 x 1.90

51-507

24 x 1.95

75-507

24 x 3.00

28-540

600 x 28A

37-540

24 x 1 3/8

25-559

26 x 1.00

32-559

26 x 1.30

35-559

26 x 1.30

37-559

26 x 1.40

40-559

26 x 1.50

44-559

26 x 1.60

47-559

26 x 1.75 (or 26 x 1.75 x 2) (sometimes labelled 26 x 1.85 or 26 x 1.90)

50-559

26 x 1.90 (sometimes labelled 26 x 1.95)

51-559

26 x 1.95

54-559

26 x 2.10 (sometimes labelled 26 x 2.00 or 26 x 2.125)

57-559

26 x 2.125 (sometime s labelled 26 x 2.10 or 26 x 2.25 or 26 x 2.30)

60-559

26 x 2.35

62-559

26 x 2.50

75-559

26 x 3.00

19-571

26 x 3/4

20-571

650 x 20C (26 x 3/4)

22-571

26 x 1.00

23-571

650 x 23C (26 x 1.00)

47-571

26 x 1 3/4

32-584

26 x 1 1/2

35-584

26 x 1 1/2

37-584

26 x 1 1/2 x 1 3/8 (650 x 35B)

40-584

26 x 1 1/2 (650B standard)

28-590

650 x 28A

35-590

26 x 1 3/8 (650 x 35A) or (26 x 1 x 1 3/8)

37-590

26 x 1 3/8

40-590

650 x 38A

42-590

650 x 40A

32-597

26 x 1 1/4

37-609

27 x 1 3/8 x 1 1/2

18-622

700 x 18C

19-622

700 x 19C

20-622

700 x 20C

22-622

700 x 22C

23-622

700 x 23C

25-622

700 x 25C

28-622

700 x 28C (28 x 1 1/8) or (28 x 1 1/8 x 1 5/8)

32-622

700 x 32C (28 x 1 1/4) or (28 x 1 1/4 x 1 5/8)

34-622

700 x 34C

35-622

700 x 35C (28 x 1 3/8 x 1 5/8)

37-622

700 x 37C (28 x 1 3/8) or (28 x 1 3/8 x 1 5/8) (sometimes labelled 700 x 35C)

38-622

700 x 38C

40-622

700 x 40C (28 x 1.50) or (28 x 1 1/2 x 1 5/8) (sometimes labelled 700 x 38C)

42-622

700 x 42C (28 x 1.60) (sometimes labelled 700 x 40C)

47-622

700 x 47C (28 x 1.75) or (28 x 1 3/4 x 1 /4) (sometimes labelled 700 x 45C)

50-622

700 x 50C (28 x 1.90)

25-630

27 x 1

28-630

27 x 1 1/8

32-630

27 x 1 1/4

40-635

28 x 1 1/2 (700B Std.)

37-642

28 x 1 3/8 (700A)


Onthel Rangka silang

SEPEDA RANGKA SILANG

Dari berbagai varian sepeda crossframe yang pernah beredar di dunia ini, hanya beberapa merek yang tergolong fenomenal sebagai berikut:

Gazelle Kruisframe 9X
Gazelle Kruisframe 8V Tahun 1941
Juncker Kruisframe
Simplex Kruisframe 1960-an (Setang Model FPG)
Simplex Neo
Simplex Zweefiets
Locomotief
Phoenix
Empo

 

My Blog List

Site Info

Abc
DESA KERTAHAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template