KLASIFIKASI SEPEDA ONTHEL
Sepeda onthel dalam dunia sepeda internasional diklasifikasi sebagai Dutch old style bicycle. Sepeda dengan ban ukuran diameter 28 nchi, kemudian menggunakan rangka 57, 61 atau 66 cm adalah cocok dengan perawakan orang-orang Belanda yang konon terkenal sebagai bangsa Eropa yang memiliki tinggi badan tertinggi dibanding bangsa-bangsa Eropa lainnya. Di Indonesia, tipe sepeda ini memiliki banyak nama alias seperti sepeda kebo, sepeda unta dan sepeda jawa. Menurut www.dutchbikeseattle.com, Sepeda onthel memiliki varian-varian berdasarkan gender, fungsi dan bentuk. Berdasarkan gender, sepeda onthel dibedakan menjadi sepeda pria (heren atau opa fiets) dan sepeda wanita (dames atau oma fiets). Secara sederhana, opa fiets dikenali dari bentuk rangka horizontal, sedangkan oma fiets dikenali dari bentuk rangka yang melengkung ke bawah.
Kemudian klasifikasi sepeda onthel menurut fungsi dibedakan menjadi sepeda angkut ringan (transport fiets), sepeda angkut berat (bak fiets), sepeda pendeta (abbey fiets) dan sepeda tandem (tandem fiets). Pada transport fiets, barang bawaan akan diletakkan pada kerangka angkut yang terletak di atas ban depan. Kemudian rangka horizontal didesain rangkap untuk memperkuat struktur rangka yang menahan beban di depan.
Bak fiets dirancang untuk mengangkut barang bawaan yang lebih berat atau besar yang tidak bisa diangkut dengan transport fiets. Pada masa kini, desain ini dikembangkan lebih lanjut untuk mengangkut bayi.
Banyak orang menganggap abbey fiets sama saja dengan kruisframe fiets, padahal keduanya adalah serupa tetapi tak sama. Desain silang pada abbey fiets sebetulnya merupakan simbolisasi dari salib yakni lambang agama kristen. Abbey fiets digunakan pada pendeta atau pastur dalam menjalankan misi keagamaan untuk menyebarkan agama kristen. Perbedaan dengan kruisframe fiets adalah desain rangka silangnya benar-benar menyatu sebagaimana desain salib, sedangkan pada kruisframe fiets, desain rangka silangnya hanya sekedar mengapit.
Sepeda tandem selalu terlihat unik bila dipandang. Bagi sebagian orang, mereka barangkali menganggap sepeda tandem hanya sekedar untuk perlengkapan sirkus yang biasa dikendarai oleh para badut. Namun secara teknis, desain sepeda ini mencoba membagi beban tenaga antara pengendara dan pembonceng agar sama-sama capai. Bentuknya yang panjang terkadang menyusahkan pada belokan jalan yang tajam.
Lalu klasifikasi sepeda onthel ketiga didasarkan pada variasi desain rangka yakni rangka silang (kruisframe fiets) dan rangka angsa (swan fiets). Sebagaimana sudah dijelaskan di awal, kruisframe fiets memiliki desain silang yang berbeda dengan abbey fiets. Sepeda model ini menggunakan rangka silang lebih dalam rangka memperkuat struktur rangka sepeda secara keseluruhan.
Orang-orang juga sering menyamakan antara oma fiets dengan swan fiets. Keduanya memang seperti anak kembar tetapi tidak identik. Selain perbedaan mencolok pada rangka bawah yang melengkung seperti leher angsa dan tinggi sepeda yang lebih rendah dibandingkan oma fiets. Swan fiets didesain untuk memberikan kemudahan lebih dalam mengendarai sepeda, karena relatif lebih pendek dari sepeda normal dan cekungan rangka bawah cukup rendah sehingga memberikan ruang kaki yang lebih nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan blog dimohon untuk meninggalkan pesan dibawah ini