Pamarican, (harapanrakyat.com),- Sudah hampir dua tahun, Yanto (38) warga Dusun Cikotok Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican menggeluti usaha pembuatan sandal yang terbuat dari bahan spon atau karet yang kini jenis sandal itu sedang diminati kaum remaja gaul.
Sandal buatan yanto ini, kini telah masuk ke pasar Purwokerto dan daerah lainnya di Jawa Tengah dengan keuntungan cukup menggiurkan ukuran produk usahahome industri.
Ketika ditemui HR di rumahnya, Senin (2/5), Yanto mengaku usahanya itu berawal dari iseng membuat sendal berbahan dari spon. Dengan bermodalkan uang Rp. 90 ribu untuk membeli satu lembar spon dan beberapa kebutuhan pembuatan sendal, seperti lem, pisau, dan penghalus, akhirnya kini telah menjadi sumber pendapatan sampingannya.
Berbekal ketelatenan dan kesungguhan, ternyata hasilnya cukup memuaskan. Sandal buatannya pun kini sudah banyak peminatnya. Sejumlah pesanan dari berbagai daerah terus mengalir.
Menurut Yanto, dari modal Rp. 90 ribu itu, berhasil membuat 3 kodi pasang sendal. Untuk 1 pasang sandal, dia hargakan Rp. 8000 kepada glosir dan Rp 10 ribu untuk eceran. “Dari modal Rp.90 ribu itu, saya bisa meraup utung hingga Rp. 200 ribu lebih,” ungkapnya sambil tersenyum.
Pembuatan sandalnya dia kerjakan sendiri sepulang kerja dari salah satu koperasi di Banjar dan Tasikmalaya. Menurut pengakuannya, sandal buatannya ini telah tembus hingga Purwokerto dan daerah lainnya di Jateng.
Meski telah menembus pasar Jawa Tengah, ia mengaku bisnis pembuatan sandal ini masih menjadi kegiatan selingan dikala waktu senggangnya, karena terkendala permodalan dan SDM untuk membantu mengkreasikan sandal buatannya itu, agar tetap bersaing dengan buatan pabrik besar.
Dia pun berharap Pemkab Ciamis melalui instansi terkait bisa memberikan bantuan permodalan serta memberikan bimbingan untuk pelaku UKM atau home industri agar mampu berkembang.
“ Terus terang, kalau usaha ini dikembangkan secara profesional dan modal yang cukup, insyaallah akan menjadi usaha menggiurkan. Soalnya permintaan pasar sangat tinggi, sementara kemampuan kami sangat terbatas, “ ujarnya. (Amlus)
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan blog dimohon untuk meninggalkan pesan dibawah ini