"Aku bersaksi tiada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan aku bersaksi Muhammad (itu) Pesuruh Allah"
Sungguh suatu kalimat penyaksian yang sangat sempurna, tetapi apakah penyaksian itu sudah benar adanya?
Apakah benar kita sudah bersaksi langsung kepada Allah dan menyaksikan langsung keberadaan Allah? Jikalau belum kita menyaksikan langsung keberadaan Allah apakah bukan berarti kita telah bersaksi palsu? dan bagaimanakah hukum orang yang bersaksi palsu?
Kalau begitu siapakah Allah?
Bagaimanakah Allah?
dan dimanakah Allah?
Apakah Allah itu wujud dan benar adanya?
Dimanakah kebenaran Allah yang sebenarnya?
Apakah di dalam diri kita ataukah di luar diri kita?, kalau di dalam diri kita seperti yang tertulis di dalam Al-Qur'an bahwa Allah itu lebih dekat dari urat leher kita, sebenarnya siapakah diri kita dan bagaimanakah hubungan kita dengan Allah dan kenapa Allah turunkan Al-Qur'an kepada manusia?
Apakah Allah turunkan Al-Qur'an dalam bentuk lisan ataukah tulisan? dan kalau dalam bentuk tulisan apakah arti dari pada tulisan itu serta apa arti dan maksud serta tujuan Allah menciptakan huruf-huruf Aliif sampai dengan huruf Yaa jadi apa bedanya kitab Al-Qur'an dengan Kitabullah?, lalu dimanakah letaknya Al-Qur'an pada manusia? sehingga sampai Al-Qur'an itu dimuliakan dan sampai dijunjung tinggi bahkan membacanya pun sampai dilagukan bahkan diperlombakan.
Hal-hal ini telah membuat aku bingung dan hilang pegangan karena kebenaran-kebenaran yang ada di antara kesemuanya baik Allah, manusia dan Al-Qur'an telah menjadi pudar.
Di mana kebenaran Allah berada dan dimana kebenaran manusia berada serta dimana kebenaran Al-Qur'an berada kesemuanya sudah mulai pudar dan akhirnya kalau semuanya sudah mulai pudar bagaimanakah kejadian alam semesta ini? Karena masing-masing manusia berpegang pada kebenarannya sendiri-sendiri dengan mengaku kebenaran Allah berada di dalamnya. Padahal diri sendiri tidak tahu dimana dan bagaimana sebenarnya kebenaran Allah itu. Karena kalau seumpamanya sampai mereka mengetahui kebenaran Allah yang sebenarnya maka dunia ini tidak akan terjadi kekacauan dan tidak akan terjadi peperangan.
Keamanan dalam negeri dan luar negeri akan terjamin karena Allah itu bersifat Rahmaan dan Rahiim. Peperangan dan kekacauan, kekerasan dan kedholiman tidak akan terjadi, karena semua manusia berpegang pada satu yaitu Aqidah atau Keyakinan.
Apabila aqidah itu sudah ditanamkan pada suatu tempat yang paling tinggi di muka bumi ini maka akan tercapailah kedamaian dan apa yang kita cari selama ini.
Kenapa di dalam Rukum Islam yang ke lima (5) kita diperintahkan menunaikan Ibadah Hajji? Dan kenapa kita menunaikan Ibadah Hajji harus ke Tanah Suci? Dan kenapa kita tidak membuat Ka'bah itu lebih dari satu? Agar manusia tidak menemui kesulitan untuk menunaikannya.
Seperti umpamanya di Indonesia didirikan Ka'bah, di Arab didirikan satu Ka'bah, di Eropa didirikan satu Ka'bah dan seterusnya.
Kalau begitu Allah telah mempersulit manusia untuk menunaikn rukun Islamnya yang ke lima (5) dan berarti di mana letaknya kebenaran Allah? Apakah ibadah Hajji itu hanya untuk orang-orang yang mempunyai uang saja dan orang-orang miskin tidak bisa melaksanakannya? Dan haruskah menunaikan ibadah Hajji itu ke Mekkah? Dan begitu pentingkah arti Ka'bah bagi manusia? Jadi apa sebenarnya Ka'bah itu? Sehingga seluruh manusia di muka bumi ini harus berkiblat atau menghadapkan sujudnya kearah Ka'bah?
Wahai....seluruh umat Islam di muka bumi ini, yang telah mengaku bersyahadah dengan kalimat Tauhid "Asyhadu an La ilaha ila Allah wa asyhadu ana Muhammad Rasulullah'' marilah bergabung bersama kami untuk mencari kebenaran-kebenaran itu semua karena sesuai dengan syariat rukun Islam yang kelima (5) menunaikan ibadah haji jika mampu dan bersama-sama kita berjalan menuju Ka'bah untuk mempersatukan aqidah, karena aqidah itu hanya satu dan Ka'bah itu pun hanya satu dan pemiliknya hanya satu. Satu maksud, satu tujuan, dan satu kebenaran yaituKebenaran Allah.
Kita buka diri kita agar mengerti siapa diri kita, kita buka Al-Qur'an agar mengerti apa dan siapa Al-Qur'an dan kita buka Allah agar mengerti siapa itu Allah, dan akhirnya kita akan menemukan kebenaran Allah yang hakiki bahwa yang benar adalah Allah bukanlah kita sebagai manusia.
Janganlah mengaku diri sendiri sudah mempunyai ilmu padahal sebenarnya adalah kosong karena tidak ada satu mahluk di dunia ini yang mempunyai ilmu selain dari pada Allah karena ilmu itu milik Allah dan manusia hanya sekedar diberi pengetahuan (bukan ilmu) agar mengerti dan mencari kebenaran manusia itu sendiri dan kebenaran Al-Qur'an dan kebenaran Allah dan yang terakhir adalah kebenaran dari pada Dzat-Nya.
"Barang Siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya" dan barang siapa yang sudah mengenal Tuhannya berarti dia sudah bersyahadah (menyaksikan) LA ILAHA ILA ALLAH, dan barang siapa yang sudah bersyahadah berarti dia sudah Islam dan Allah akan mengatakan (bahwa) "Hari ini telah Ku sempurnakan nikmatmu dan Aku (Allah) ridho Islam-lah agamamu".
Tidak ada yang bisa berjalan di muka bumi ini tanpa dia mengerti dirinya dan tidak ada usaha yang maju atau sukses tanpa dia mengerti usahanya karena semuanya itu adalah atas dasar satu kehendak yaitu kehendak Allah dan bukanlah kehendak manusia.
Begitu pula suatu bangsa atau negara, apabila suatu bangsa atau negara itu mengerti akan hakekat berbangsa dan bernegara dan mengerti hakekat dari pada dirinya maka tidak akan mungkin terjadi perpecahan dan tidak akan muncul tragedi teroris yang selama ini selalu dituduhkan kedalam diri Islam.
Di dunia dan alam semesta ini hanya ada satu kekuatan yaitu kekuatan Allah (Wa Lam Yakun Lahu Kufuwan Ahad) dan segala apapun yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah. Amerika bukanlah negara super power, Rusia juga bukan negara super power karena kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing negara di dunia ini hanyalah bersifat fatamorgana atau ilusi belaka.
Jika Allah berkehendak satu negara itu hancur, akan hancurlah negara itu dan begitu pula apabila Allah berkehendak dunia ini hancur akan hancurlah dunia.
Tetapi jika Allah berkehendak suatu bangsa itu maju maka akan majulah bangsa itu, dan semua ini adalah kehendak Allah dan Allah akan melihat dan memilih bangsa atau negara mana yang harus dihancurkan dan bangsa atau negara mana yang harus dibangkitkan dan siapa-siapa yng dekat dan mengenal akan Allah maka itulah yang akan diselamatkan oleh Allah.
Negara atau Bangsa Indonesia tidak pernah bercita-cita untuk menjadi negara super power seperti negara-negara lainnya tetapi negara atau bangsa Indonesia hanya bercita-cita untuk menjadi "Mercusuar" dunia, dan inilah cita-cita bangsa Indonesia yang sudah diprakarsai atau dijalankan oleh almarhum Presiden R.I yang pertama yaitu Soekarno atau lebih dikenal dengan nama "Bung Karno".
Di dalam hal ini bukanlah dilihat dari sosok tubuh atau jasad dari Soekarno atau Bung Karno-nya tetapi yang dilihat adalah aqidah atau keyakinan dari Bung Karno.
Soekarno atau Bung Karno melihat dunia ini dari sudut aqidah atau keyakinan, dan John F. Kennedy melihat dunia ini dari segi akal yang lebih banyak dipengaruhi oleh hawa nafsu dan Khrushcev melihat dunia ini dari segi hawa nafsu dan sedikit dipengaruhi oleh akal, masing-masing ingin (berambisi) untuk menguasai dunia, tetapi apa yang terjadi dan siapa pemenangnya? Yang satu berpegang pada aqidah atau keyakinan, dan yang satu berpegang pada akal, dan yang satu lagi berpegang pada hawa nafsu. Ternyata akal dan hawa nafsu tidak bisa melawan aqidah karena aqidah berpegang pada Kitabullah dan pada Al-Qur'an. Akal berpegang pada aqidah dan nafsu berpegang pada aqidah, karena aqidahlah yang menggerakkan akal dan aqidahlah yang menggerakkan hawa nafsu. Semua itu tertuju pada satu yaitu aqidah dan aqidah ini ibarat lampu di dalam kegelapan dan ibarat mercusuar di dalam pelayaran samudera.
Tetapi Soekarno adalah Soekarno sebagai wujud manusia biasa tidak ubahnya seperti Muhammad Rasulullah yang juga sebagai wujud manusia yang mempunyai keterbatasan usia begitu pula setiap manusia di dunia ini.
Soekarno diganti oleh Soeharto dan aqidah berubah menjadi nafsu, lalu nafsu berubah menjadi akal yaitu B.J. Habibie dan akal tidak berpegang pada aqidah tetapi pada nafsu maka hancurlah akal oleh hawa nafsu dan digantilah oleh K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berpegang pada hawa nafsu dan sekarang nafsu itu kalah lagi oleh aqidah yaitu Megawati Soekarnoputri.
Sejarah terulang kembali di mana dahulu Indonesia berjalan berpegang pada aqidah dan sekarangpun kembali berpegang pada aqidah tetapi aqidah itu terpecah menjadi dua (2) yaitu aqidah dunia dan aqidah akherat sebab Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi "Allahu nurussammawati wal ardhi" (Surat An Nur ayat 35). Inilah perjalanan bangsa Indonesia yang sudah ditentukan oleh Allah dan dituliskan di dalam kitab Al-Qur'an dan begitu pula dengan perjalanan-perjalanan bangsa atau negara-negara lainnya yang kesemuanya itu telah ditentukan oleh Allah dan tertulis pada kitab Al-Qur'an. Pada dunia ini yang memegang peranan hanyalah dari tiga (3) unsur pokok yaitu Aqidah, akal dan nafsu dan kesemuanya itu tunduk dan patuh pada tiga (3) huruf dalam satu kalimat yaitu Kaf, Wauw dan Nun (Kun) yang berarti "Jadilah".
Kalau kita sebagai manusia bisa bersandar pada tiga (3) unsur atau tiga (3) huruf ini maka dunia bisa dikuasai, tetapi siapakah yang bisa menguasai tiga (3) unsur atau tiga (3) huruf ini?
Dahulu yang bisa menguasai ini hanyalah Soekarno Presiden R.I. yang pertama dan sekarang Soekarno-Soekarno seperti itu belum keluar lagi, walaupun sebenarnya sudah ada.
Di dunia ini sudah ada orang yang menguasai tiga (3) huruf ini, dan entah nanti munculnya dari mana dan siapa, karena di dunia ini hanya ada satu orang saja yang dikuasakan oleh Allah untuk mengatur dunia, apakah orang itu berasal dari Amerika atau Belanda atau dari negara-negara Timur atau juga dari Asia atau mungkin Indonesia. Oleh karena itu bergabunglah dengan kami untuk dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan negara-negara di dunia siapa tahu diantara kita semua ada yang menjadi orang satu-satunya yang bisa menguasai dunia.
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan blog dimohon untuk meninggalkan pesan dibawah ini