Prasasti Geger Hanjuang Galunggung
Yang pertama kali membaca Prasasti Geger Hanjuang di Galunggung adalah Holle yang kemudian mendapat koreksi dari Pleyte. Prasasti tersebut ditemukan di bukit Geger Hanjuang, Desa Linggawangi, Leuwisari Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Prasasti ini kini disimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor koleksi D-26, berukuran tinggi 80 cm dan lebar 60 cm. Isinya ditulis dalam aksara/huruf dan bahasa Sunda buhun yang cukup terang untuk dibaca, dan terdiri atas tiga baris yang bacaannya sebagai berikut:
Tra ba i gunna apuy nasta gomati sakakala rumatak disusu (k) ku batari hyang pun.
"Pada hari ke-13 bulan Badra tahun 1033 Saka Rumatak (selesai) disusuk ‘digali’ oleh Batari Hyang."
Di antara prasasti-prasasti yang terdapat di Jawa Barat, prasasti Geger Hanjuang dapat dikatakan "tidak pernah" disebut-sebut dalam pembicaraan sejarah buhun (kuno) Jawa Barat. Penggarapannya masih sangat mentah, karena sebagaimana disebutkan bahwa baru Holle yang mencoba membacanya dengan hasil (menurut Holle sendiri) "kurang memuaskan". Dengan demikian, perlu diadakan penelitian dan penelaahan lebih lanjut serta berkesinambungan dari para ahli dan pemerintah.
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan blog dimohon untuk meninggalkan pesan dibawah ini