Situs Candi Ronggeng Pamarican Ciamis
Sebutan Candi Ronggeng mempunyai kaitan erat dengan legenda setempat tentang kesenian ronggeng gunung yang merupakan kesenian rakyat daerah selatan Ciamis. Konon Dewi Siti Samboja yang ingin membalaskan kematian kekasihnya, Raden Angga Larang yang gugur di medan perang, menyamar menjadi penari ronggeng. Bersama para pengikutnya yang menyamar menjadi penabuh gamelan (alat musik pengiring) sering menggelar pertunjukan Ronggeng Gunung dalam upaya mencari pembunuh kekasihnya. Menurut masyarakat setempat, di lokasi candi, terutama pada hari-hari tertentu, sering terdengar suara gamelan yang terdengar seperti musik pengiring pertunjukan ronggeng.
Reruntuhan candi pertama kali ditemukan pada tahun 1977 melalui survai yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas). Reruntuhan yang ditemukan berupa Arca Nandi dan batu berbentuk kenong (gong kecil, instrumen musik tradisional Sunda). Salah satu keunikan Candi Ronggeng adalah bahwa Nandi, kendaraan Syiwa, bukan digambarkan dalam bentuk arca sapi jantan melainkan arca sapi betina. Adanya Arca Nandi ini menunjukkan bahwa Candi Ronggeng berlatar belakang agama Hindu, sehingga diperkirakan mempunyai kaitan dengan Kerajaan Galuh (abad ke-7 sampai abad ke-16 M). Pusat Kerajaan Galuh diyakini terletak di Kawali, kota kecamatan yang letaknya sekitar 10 km arah utara kota Ciamis.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk perbaikan blog dimohon untuk meninggalkan pesan dibawah ini